Instagram untuk Ani Yudhoyono dari Vita Sinaga-Hutagalung Korban Sinabung - Beberapa waktu yang lalu, ada satu tulisan yang cukup mengundang banyak orang untuk membacanya, yaitu sebuah surat terbuka yang ditujukan untuk istri orang pertama di Indonesia yaitu ibu Ani Yudhoyono yang ditulis oleh seorang Korban Sinabung dari Kecamatan Karo. yang menarik dan unik dari surat terbuka ini yaitu adanya sebuah panggilan yang lucu dan menggemaskan yang ditujukan kepada Ibu Ani Yudhoyono, seperti Ibu Ani yang cantik bulat menarik hati. Sayangnya, tulisan yang dipublish melalui situs bebas bersuara Kompasiana ini telah dihapus. Penghapusan ini dilakukan mungkin karena terlalu vulgarnya kritik dan diksi yang digunakan oleh penulis yang bernama Vita Sinaga Hutagalung. Untungnya sebelum tulisan itu dihapus, Cupits telah mempunyai salinan dari tulisan tersebut, dan bagi yang belum baca Surat Terbuka dari Vita Sinaga Hutagalung untuk Ibu Ani Yudhoyono, coba baca dan bagaimana pandangan kalian mengenai surat terbuka ini?
Instagram untuk Ani Yudhoyono dari Vita Sinaga-Hutagalung Korban Sinabung
Yth. Ibu Ani Yudhoyono, nama sahaya Vita Sinaga-Hutagalung, satu dari puluhan ribu korban letusan Gunung Sinabung yang letaknya di Sumatera, bukan di Jogjakarta atau Magelang. Sahaya ingin sekali menuliskan dan melukiskan Sinabung lewat jepreten tustel seperti Ibu Ani lewat telegram, eh, Instagram. Atau melukiskan keindahan derita Sinabung dengan mengabadikan jepretan kamera dan menampilkan di Instagram. Namun, apa daya. Kami para pengungsi tak memiliki apa-apa lagi.
Yth. Ibu Ani Yudhoyono, nama sahaya Vita Sinaga-Hutagalung, satu dari puluhan ribu korban letusan Gunung Sinabung yang letaknya di Sumatera, bukan di Jogjakarta atau Magelang. Sahaya ingin sekali menuliskan dan melukiskan Sinabung lewat jepreten tustel seperti Ibu Ani lewat telegram, eh, Instagram. Atau melukiskan keindahan derita Sinabung dengan mengabadikan jepretan kamera dan menampilkan di Instagram. Namun, apa daya. Kami para pengungsi tak memiliki apa-apa lagi.
Ibu Ani yang cantik jelita bulat mukanya, surat ini sahaya tuliskan menjelang kedatangan Bapak Susilo Bambang Yudhonono – suami dan presiden Ibu Ani ke Tanah Karo. Sahaya dengar dan yakin Ibu Ani sangat berperan menentukan kebijakan negara Indonesia, sama halnya para koruptor yang selalu disetujui dan didukung oleh para isteri mereka. Sahaya dengar dari wartawan yang selalu datang ke mari selama enam bulan ini, bahwa Ibu Ani aktif sekali di dunia maya ya Ibu Ani. Kata para wartawan Ibu Ani hobby sekali main Instagram, Twitter dan Facebook.
Ibu Ani yang cantik bulat menarik hati, katanya Ibu bahkan senang sekali mengabadikan apapun. Bahkan bisa juga Ibu Ani ribet mengurus Instagram dan main tustel. Itu adalah aktivitas sangat positif sebagai Ibu Negara. Aktivitas Ibu Ani bermanfaat untuk bangsa dan negara Indonesia. Di situlah kedekatan rakyat sampah jelata dengan para pejabat dan istri pejabat tinggi yang menjulang ke langit ketujuh dapat terjembatani.
Ibu Ani, dengan aktivitas Ibu Ani di Istagram, maka kami sebagai korban Gunung Berapi Sinabung telah tertolong. Dengan melihat kebahagiaan Ibu Ani, Anissa Pohan – yang menjuluki Ibu Ani sebagai mertua terbaik di dunia dan akhirat, cucu-cucu yang cantik dan gagah menarik, Ibas yang berenang dengan baju mau menyelam padahal di kolam renang dangkal, lalu ke pantai dengan memakai batik resmi, itu pertunjukan yang mampu memberikan kebahagiaan buat kami.
Ibu Ani, kami para pengungsi tak membutuhkan apapun selain gambar-gambar di Instagram. Kami tak butuh tanah pertanian yang telah rusak untuk direhabilitasi. Kami tak butuh makanan. Kami tak butuh obat-obatan. Kami tak butuh selimut. Kami tak butuh pembalut wanita. Kami tak butuh pakaian. Kami tak butuh tempat tinggal karena tempat tinggal kami ya di 59 tempat pengungsian selama enam bulan ini. Kami pun tak butuh apa-apa selain melihat dan menonton foto-foto kebahagiaan Ibu Ani sekeluarga melalui Instagram. Instagram Ibu Ani adalah kebahagiaan kami.
Ibu Ani yang cantik jelita dengan muka bulat sempurna. Dari muka Ibu kami tahu Ibu adalah orang paling baik di Bumi, Langit dan Surga nanti. Untuk itu, kami sebagai warga negara merasa puas dan senang berbagi melihat kebahagiaan keluarga Ibu Ani. Sementara di pengungsian ini, kami selama enam bulan, merasakan kurang makan, kurang tidur, kurang nyaman dan kurang kebahagiaan – namun sekali lagi, melihat kebahagiaan keluarga Presiden RI, kami sudah kenyang dan berbahagia. Sudah selayaknya sahaya dan rakyat melayani pejabat dan orang besar serta penguasa. Maka, biarkanlah kami di Tanah Karo dan Sinabung menikmati pengorbanan sebagai hamba kepada penguasa.
Ibu Ani yang terhormat, bolehlah sahaya pesankan kepada Ibu agar memberi tahu Bapak Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhyono, suami Ibu yang besar badannya itu, untuk (1) jangan menetapkan bencana Sinabung sebagai bencana nasional, agar kami tak mendapatkan bantuan berskala nasional, (2) jangan kami diberi bantuan apapun karena kami bangsa Indonesia dan Batak akan pergi ke saudara-saudara kami untuk mencari kehidupan – itu yang banyak diperhatikan bahwa bangsa Batak memiliki kekuatan sendiri, (3) biarkan kami tetap di pengungsiaan selama-lamanya, (4) jangan Ibu Ani hentikan kegiatan main tustel, kamera standard professional seharga Rp 250 juta, untuk menampilkan foto-foto Ibu Ani, Annisa Pohan – anak koruptor bernama Aulia Pohan – dan juga cucu-cucu dan anak-anak tercinta, karena foto-foto Instagram Ibu Ani adalah kebahagiaan bagi kami semua: warga pengungsi yang tak memiliki apa-apa selain air mata.
Ibu Ani yang terhormat, demikian surat Instagram kami. Karena kami tak tahu Istagram itu apa maka mohon maaf yang sahaya tahu adalah telegram di kampung kami dulu. Sahaya pikir dengan menulis Instagram ini, yakni istagram tanpa foto karena tak memiliki tustel, maka pesan yang sahaya sampaikan rasanya sampai. Kami warga korban gunung berapi hanya membutuhkan gambar-gambar yang indah hasil jepretan Ibu Ani di Instagram. Kami di pengungisan sudah puas dan bahagia meskipun kami sakit, kurang makan, kurang pakain, tak memiliki tempat bekerja karena pertanian kami hancur, anak-anak mahasiswa kami sebanyak 25,000 terancam tak bisa bayar uang kuliah dan makan, namun itu semua tak penting. Yang penting kami menonton foto-foto Instagram Ibu Ani sekeluarga yang berbahagia. Itulah rentetan nestapa duka derita sengsara kami selama enam bulan letusan Gunung Sinabung paling dalam yang Ibu tak pernah pikirkan – sama dengan suamimu dan para menteri yang sibuk nyaleg lagi.
Salam bahagia ala saya Ibu Ani Yudhoyono yang cantik jelita bulat sempurna.
Ibu Ani, dengan aktivitas Ibu Ani di Istagram, maka kami sebagai korban Gunung Berapi Sinabung telah tertolong. Dengan melihat kebahagiaan Ibu Ani, Anissa Pohan – yang menjuluki Ibu Ani sebagai mertua terbaik di dunia dan akhirat, cucu-cucu yang cantik dan gagah menarik, Ibas yang berenang dengan baju mau menyelam padahal di kolam renang dangkal, lalu ke pantai dengan memakai batik resmi, itu pertunjukan yang mampu memberikan kebahagiaan buat kami.
Ibu Ani, kami para pengungsi tak membutuhkan apapun selain gambar-gambar di Instagram. Kami tak butuh tanah pertanian yang telah rusak untuk direhabilitasi. Kami tak butuh makanan. Kami tak butuh obat-obatan. Kami tak butuh selimut. Kami tak butuh pembalut wanita. Kami tak butuh pakaian. Kami tak butuh tempat tinggal karena tempat tinggal kami ya di 59 tempat pengungsian selama enam bulan ini. Kami pun tak butuh apa-apa selain melihat dan menonton foto-foto kebahagiaan Ibu Ani sekeluarga melalui Instagram. Instagram Ibu Ani adalah kebahagiaan kami.
Ibu Ani yang cantik jelita dengan muka bulat sempurna. Dari muka Ibu kami tahu Ibu adalah orang paling baik di Bumi, Langit dan Surga nanti. Untuk itu, kami sebagai warga negara merasa puas dan senang berbagi melihat kebahagiaan keluarga Ibu Ani. Sementara di pengungsian ini, kami selama enam bulan, merasakan kurang makan, kurang tidur, kurang nyaman dan kurang kebahagiaan – namun sekali lagi, melihat kebahagiaan keluarga Presiden RI, kami sudah kenyang dan berbahagia. Sudah selayaknya sahaya dan rakyat melayani pejabat dan orang besar serta penguasa. Maka, biarkanlah kami di Tanah Karo dan Sinabung menikmati pengorbanan sebagai hamba kepada penguasa.
Ibu Ani yang terhormat, bolehlah sahaya pesankan kepada Ibu agar memberi tahu Bapak Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhyono, suami Ibu yang besar badannya itu, untuk (1) jangan menetapkan bencana Sinabung sebagai bencana nasional, agar kami tak mendapatkan bantuan berskala nasional, (2) jangan kami diberi bantuan apapun karena kami bangsa Indonesia dan Batak akan pergi ke saudara-saudara kami untuk mencari kehidupan – itu yang banyak diperhatikan bahwa bangsa Batak memiliki kekuatan sendiri, (3) biarkan kami tetap di pengungsiaan selama-lamanya, (4) jangan Ibu Ani hentikan kegiatan main tustel, kamera standard professional seharga Rp 250 juta, untuk menampilkan foto-foto Ibu Ani, Annisa Pohan – anak koruptor bernama Aulia Pohan – dan juga cucu-cucu dan anak-anak tercinta, karena foto-foto Instagram Ibu Ani adalah kebahagiaan bagi kami semua: warga pengungsi yang tak memiliki apa-apa selain air mata.
Ibu Ani yang terhormat, demikian surat Instagram kami. Karena kami tak tahu Istagram itu apa maka mohon maaf yang sahaya tahu adalah telegram di kampung kami dulu. Sahaya pikir dengan menulis Instagram ini, yakni istagram tanpa foto karena tak memiliki tustel, maka pesan yang sahaya sampaikan rasanya sampai. Kami warga korban gunung berapi hanya membutuhkan gambar-gambar yang indah hasil jepretan Ibu Ani di Instagram. Kami di pengungisan sudah puas dan bahagia meskipun kami sakit, kurang makan, kurang pakain, tak memiliki tempat bekerja karena pertanian kami hancur, anak-anak mahasiswa kami sebanyak 25,000 terancam tak bisa bayar uang kuliah dan makan, namun itu semua tak penting. Yang penting kami menonton foto-foto Instagram Ibu Ani sekeluarga yang berbahagia. Itulah rentetan nestapa duka derita sengsara kami selama enam bulan letusan Gunung Sinabung paling dalam yang Ibu tak pernah pikirkan – sama dengan suamimu dan para menteri yang sibuk nyaleg lagi.
Salam bahagia ala saya Ibu Ani Yudhoyono yang cantik jelita bulat sempurna.
wow keren pke instagram
ReplyDeletebukan telegram loh ya.. :)
DeleteTapi tampaknya Ibu negara telah meminta maaf itu yang saya lihat dari media online sekarang mas.
ReplyDeletememang sudah kok, mas..
Deletebut, setidaknya sahabat kita di tanah karo butuh langkah yang konkrit, mas.. :)
#PrayForSinabung
aneh memang...
ReplyDeletekalau yang terkena bencana daerah di pulau Jawa, cepet anget responnya. Seperti gempa Jogja tahun 2006 lalu, kampung kami langsung mendapat bantuan melimpah di hari ke-2, sama juga waktu Gunung Merapi meletus, kepedulian pemerintah langsung tersalur, kilat khusus, cepet banget. Sedang ini yang di Karo, sudah 6 bulan keadaannya masih gitu-gitu aja, perkembangan ada, tapi tidak sesignifikan harapan masyarakat. Saat ini saya tinggal di Riau yang notabene pasokan sayur mayur dan buah berasal dari Karo, karena bencana ini harga kedua jenis bahan pangan itu meroket.
Sekedar informasi, kami warga Riau Komplek (Riaupulp) juga membuka posko bantuan untuk teman-teman kita korban Sinabung
bener sekali, bunda ..
Deleteseolah tidak ditanggapi dengan serius ya, padahal disana sudah hampir 6 Bulan Gunung Sinabung Mengeluarkan Larva Pijar dan Awan Panas..
semoga banyak yang respect dan membantu saudara kita disana, bunda..
ini namanya sindiran mak jleeb level maksimal inii..
ReplyDeletebener, mas..
Deletesaya membayangkan ketika beliau membaca ini, berasa ditusuk bertubi tuibi.. he
jleb jleb jleb .. :D
masak iya sih?
Deletejangan jangan malah dianya marah marah lewat twitter karena disindir sindir..
#ya Allah berilah keselamatan dan kemudahan kemudahan buat korban bencana alam y g sedang melanda di banyak tempat di negeri Indonesiaa..
#aamiin..
ibu negara ini reaktif sekali dan tidak suka dikritik oleh rakyatnya :-(
ReplyDeletejangan berprasangka buruk dulu mungkin diam-diam beliau juga memperhatikan rakyatnya hanya saja belum di ketahui media..
ReplyDeleteItu yg nulis sepanjang itu orangnya sensitif dan negatif thinking sih menurutku.. Sindirannha terlalu frontal dan penuh emosi. Menurutku wajar sih, mungkin dia sangat kesal dengan foto foto pamer bu ani.
ReplyDeleteKalau aku di posisi korban sinabung, mungkin kalimatnya gak usah bernada menyindir begitu, harusnya frontal saja bilang apa adanya. Negara ini butuh ketegasan, gak mempan kalau cuma sindiran sindiran begini..
terimakasih informasinya
ReplyDeleteNgenes bacanya...... Kepala negara harus welcome dengan sindiran semacam ini.
ReplyDeletewah manteb infonya, keep sharing ya gan :D
ReplyDeleteBwin368 Agen Judi Terpercaya
Bwin368 Agen Bola Online
Bwin368 Agen Bola Terpercaya
Bwin368 Agen Piala Dunia 2014
Dewa Bola Online
Dewa Bola